Pemberitahuan :

1. Blog sudah fix and finish.

2. In Shaa Allah tampilan sudah rapih.

3. Jika ada kesalahan mohon diingatkan dan maafkan.

4. Semoga bermanfaat.

Qur'an



C. I. N. T. A

Kalau sudah ada cinta semuanya akan menjadi mudah
Mungkin sebagian dari  teman teman  sudah pernah merasakan Mencintai atau Dicintai ? Tahukah  anda cinta tidak  identik dengan pacaran?

Dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa   pengertian seperti :


Cinta Mawaddah 

Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”.
Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya.



Cinta Rahmah

Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.

Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. maka dari itu dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.

Selanjutnya di antara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahmi, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

‘Alamatul Hubbi

Dalam bahasa arab “Cinta” berasal dari kata “al-hubbu” yang berarti kasih sayang. orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya.

Ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) Lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) Lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) Lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
(4) Suka meniru tingkah lakunya

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Subhanahu wa ta'ala, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dll, jika orang cinta kepada Nabi muhammad shallallahu'alaihi wa sallam, ia lebih sering bersholawat, dan yang paling tinggi sudah bisa meniru tingkah laku Nabi Muhammad  shallallahu'alaihi wa sallam.


Hakikat Cinta


دَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ      يُقْذَفَ فِي النَّارِ


Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"
(HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, An-Nasa’I, Ibnu Majah, at-Tirmidzi, Redaksi hadits di atas adalah redaksi HR. Bukhori)
Previous
Next Post »